Jumlah Tukang Parkir Di-sebut Lebih Banyak Dari Setan Yang Ada?...,Ketum KIPPI Harapkan Kadishub dan DPRD Peduli Keluhan Masyarakat

 



Pekanbaru PP

Fasilitas parkir bertujuan untuk memberikan tempat istirahat kendaraan dan menunjang kelancaran arus lalu lintas, namun di kota-kota besar seperti kota Pekanbaru masalah  parkir justru hanya menguntungkan materi tanpa mengingat bahwa parkir juga harus menunjang kelancaran arus lalu lintas, hal ini di katakan Nelson Hutahaean kepada pewarta pada Kamis ( 21/12/2023).

Menurut Ketua Umum DPP LSM KIPPI ( Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) ini, seperti nya Dishub kota Pekanbaru dalam mengeluarkan kebijakan pengelolaan  perparkiran hanya mengejar target dari pemasukan parki dengan membuat lelang kepada pihak tanpa mau peduli akibat kebijakan itu berdampak  negatif di tengah  masyarakat.

Dari minim nya fasilitas parkir sampai marak nya tempat yang di buat tempat parkir bahkan konyolnya halaman rumah yang bersertifikat kalau di temukan ramai pengunjung terkadang di pungut parkir sehingga masyarakat mengeluh, kata Hutahaean.

Di lanjutkan-nya, harus nya saat membuat lelang kepada pihak lain Dishub kota Pekanbaru terlebih dahulu mendata setiap lokasi yang wajib di kenakan parkir dengan tujuan pihak pemenang parkir tidak semena-mena mengadakan parkir kepada masyarakat agar jangan menjadi dilema.

Sambung-nya jika memang Dishub kota Pekanbaru mengejar pajak parkir sebagai PAD jangan lah hanya memikirkan dana masuk kantong Pemerintah pikir kan juga kantong masyarakat yang robek akibat terlalu sering merogoh kantong hanya untuk bayar parkir, selain itu antara masyarakat dan si tukang parkir sering bertengkar karena si tukang parkir ngotot minta duit sementara masyarakat yang di mintai parkir mengotot pula tidak bayar karena kehabisan duit akibat banyak nya tukang parkir yang harus di layani, sebut ketua ini.

"Di harapkan Kepala Dinas Perhubungan dan anggota DPRD kiranya peduli atas pengelolaan parkir yang sangat dikeluhkan masyarakat", ucap Nelson.

Sementara itu ditempat terpisah salah seorang warga yang tinggal di Panam yang mengaku bernama Buyung seusai membayar parkir di salah satu minimarket mengatakan, biaya parkir yang harus di bayar setiap hari nya melebihi pembelian beras sekilo dan hampir di setiap sudut jalan ada tukang parkir, sebut lelaki yang setiap hari mengantar paket ke beberapa tempat di kota Pekanbaru.

"Mungkin bila kita mengetahui berapa jumlah setan yang ada di kota Pekanbaru saya yakin banyak nya tukang parkir melebihi jumlah setan yang ada", ucap-nya sembari berlalu.

Hal yang senada juga di ungkap kan salah seorang Pengusaha rumah makan Ampera yang ada di sekitar Panam,bahwa sejak tukang parkir mengadakan pungutan di depan rumah makan tempat nya berusaha pembeli menjadi sepi karena berpindah ke rumah makan yang tidak ada tukang parkir nya.

" Saya berusaha menjual murah agar banyak pembeli tetapi saat tukang parkir hadir untung saya berpindah ke juru parkir, pasalnya saya hanya tarik untung seribu rupiah dari setiap pembeli sementara hanya modal mulut si tukang parkir mendapat dua ribu rupiah", ujar perempuan dari 4 orang anak ini kesal.

Sampai pemberitaan ini di publikasikan pihak terkait lainnya dalam pemberitaan belum dapat di mintai tanggapan.

( Nora D.Y/ Team KIPPI)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama